Translate

Selasa, 20 Desember 2016

Kebangkitan Islam Berawal Dari Asia Tenggara / Indonesia ?

"Sesungguhnya orang yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling hampir tempat duduknya ialah ketua (pemimpin) yang adil, dan orang yang paling dibenci oleh Allah pada hari kiamat dan baginya azab yang paling pedih ialah ketua (pemimpin) yang zalim". (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Selain mengatakan bahwa Islam akan kembali gemilang di akhir zaman, Rasulullah SAW juga mengisyaratkan juga bahwa kebangkitan itu akan bermula dari Timur. Banyak hadis-hadis mengenai hal ini di antaranya : Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda : “Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim itu, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang bendera Al Mahdi”. (dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti).

Dalam dunia Islam ada dua Timur, yaitu Timur Tengah dan Timur jauh (Asia Tenggara). Bila diukur dari segi peluang, kewibawaan dan pengamalan Islam, Timur jauh mengatasi Timur Tengah. Besar kemungkinan Timur yang dimaksud dalam hadist adalah Timur jauh (Asia Tenggara). Di Timur jauh satu bangsa yang menonjol pengamalan Islamnya dan belum pernah menjadi empire dunia adalah bangsa Melayu yang meliputi terutama Indonesia dan Malaysia, selain Brunei, Selatan Thai, dan Mindanao. Tahap kebangkitan dan pengamalan Islam di Indonesia dan Malaysia melebihi bangsa lain di Timur Tengah seperti Turki, Saudi, Mesir, Siria, Jordan, Irak, Iran dan sebagainya. Ditinjau dari sudut ini bangsa Melayu sudah mempunyai sifat asas untuk mulai mewarisi dunia Islam yaitu : beramal soleh.

Beberapa tokoh dan penulis dunia diantaranya : Malik bin Nabi (penulis Perancis), Dr. Abdus Sallam Harras (Univ. Qarawiyyun Maroko), Judith Nagata (penulis Amerika), Mahmud Bajahji (mantan PM Irak) juga meyakini bahwa kebangkitan Islam akan bermula dari Asia Tenggara, dengan tulang punggungnya Indonesia dan Malaysia.

Peningkatan pengamalan Islam terutama di kalangan pemuda dan intelektual Indonesia dan Malysia cukup merisaukan barat. Dalam laporan (bertanggal 27-5-1998) yang ditulis oleh beberapa senator Perancis yang berkunjung ke Indonesia, terlihat betapa barat khawatir terhadap meningkatnya pengamalan Islam terutama oleh kalangan pemuda, mahasiswa dan intelektual. Mereka juga menyoroti meningkatnya muslimah Indonesia yang berjilbab, meningkatnya jumlah orang yang pergi haji sehingga harus diberi kuota, meningkatnya jumlah orang yang komit terhadap Islam dalam pemerintahan dan parlemen dll. Dalam laporan tersebut mereka mengkhawatirkan 2 hal yaitu Indonesia akan menjadi Republik Islam atau akan menjadi salah satu pusat fondamentalis dunia.

Dalam sebuah wawancara dengan tabloid Siar, mantan Presiden Suharto mengatakan bahwa dirinya ‘dilengserkan’ oleh sebuah konspirasi nasional dan internasional yang tidak suka melihat Islam di Indonesia maju dan diamalkan rakyatnya. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pengamalan Islam oleh kaum muslim yang semakin meningkat dan tingkat pertumbuhan ekonomi (sebelum 1998) yang tinggi, Indonesia di bawah kepemimpinan HM Suharto merupakan ancaman potensial bagi barat. Apalagi HM Suharto mulai dianggap orang sebagi tokoh Islam dunia yang membela kepentingan Islam diantaranya membela muslim Bosnia dengan membangun masjid HM Suharto, dan mencetuskan D-8 sebagai wadah kerjasama negara-negara Islam Besar dunia (tabloid Damai no. 15 1999). Maka di susunlah suatu strategi untuk menghambat kemajuan Islam di Indonesia bahkan kalau mungkin menghancurkannya. Hasil dari strategi ini dapat kita lihat sekarang ini di Indonesia di mana semua aspek kehidupan belum lagi berjalan dengan baik. Rakyat belum merasa aman, kemiskinan semakin membesar, perekonomian hancur, walaupun sekarang mulai agak membaik.
Di antara modal utama Asia tenggara khsusunya Indonesia dan Malaysia untuk menjadi tapak kebangkitan Islam dunia adalah

1. Rakyat yang beriman dan bertaqwa
Ini adalah faktor utama. Seperti bangsa Arab dan Turki yang pernah membangun empire dengan kekuatan iman dan taqwa, bangsa Melayu juga akan menempa sejarah dengan kekuatan tersebut. Syiar dan pengamalan Islam di kalangan bangsa Melayu telah diakui oleh banyak pihak, baik umat Islam bangsa lain taupun umat selain Islam.
Meningkatnya pengamalan islam dalam jiwa bangsa Melayu ini adalah lahir dari jiwa yang bertaqwa, seprti firman Allah dalam Al Qur’an :
“Barang siapa yang melahirkan syiar itu dari hati yang bertaqwa” QS Al Haj 32.
Begitu juga dengan cara hidup mengikut sunnah,s emakin hari semakin mendapat tempat di hati rakyat. Keinginan kepada Islam datang dari rakyat dengan penuh kesadaran dan penghayatan hasil dari dakwah dan tarbiyah yang diperjuangkan dengan lemah lembut, lunak, berhikmah, serta meyakinkan. Bukan dilobi dengan rasa marah dan semangat yang tidak menentu.
Arus kebangkitan rakyat yang menginginkan Islam ini demikian hebat, sehingga menyebabkan seluruh peringkat masyarakat tunduk kepada islam secara sukarela. Terbentuklah sistem asuransi, jual beli, perbankan, universitas dan berbagai institusi pendidikan, ekonomi, budaya, sosial, kesehatan dll secara islam. Riba, judi, pemameran aurat, pergaulan bebas dan lain-lain kemungkaran semakin mendapat tantangan dan ditinggalkan.

2. Jama’ah Islam yang bercita-cita besar
Di Asia tenggara khususnya Indonesia dan malaysia banyak jamaah dan kelompok dakwah Islam pimpinan Melayu yang bercita-cita besar, dan telah memulai ketrja-kerja yang bertaraf internasional untuk merealisasikan cita-cita mereka. Dengan pendekatan dakwah dan tarbiyah, jamaah Islam dari Timur itu bergerak ke seleuruh dunia tanpa mengenal batas politik, geografi, bangsa dan negara.
Gerakan dakwah yang bersifat universal dan global mempunyai wawasan yang lebih luas. Tidak seperti partai politik yang membatasakan perjuangannya hanya untuk menguasai sebuah negara, kelompok nasionalis yang memperjuangkan kepentingan suatu bangsa, atau bisnismen yang mencari keuntungan materi.
Cita-cita besar jamaah dakwah Islamiah ialah mengislamkan dunia dengan menelusuri hadist Rasulullah SAW. Mereka sedang bekerja keras untuk merealisasikan janji Allah tsb, sebagaimana para pejuang islam dahulu menagih janji Allah. Abu Ayub Al Anshari sanggup mati untuk membuktikan hadist Rasulullah bahwa Konstantinopel (Istambul) yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Romawi, akan jatuh ke tangan Islam. Perjuangan membuktikan janji Rasulullah tentang jatuhnya Konstantinopel ke tangan Islam ini dilanjutkan terus oleh para pejuang islam sampailah kota tersebut benar-benar jatuh di tangan Muhammad Al Fateh. Cita-cita besar inilah yang sedang memebara dalam jamaah islam di Timur itu. Ingin membuktikan sabda Rasulullah SAW bahwa Islam akan gemilang kembali di akhir zaman dan bermula dari Timur.

3.Pemimpin islam yang berwibawa
Kewibawaan pemimpin Islam Melayu bukan saja diakui dan disegani di Asia tenggara, tetapi juga telah diakui oleh banyak orang di luar Asia Tenggara. Walaupun musuh-musuhnya semakin benci, tetapi penerimaan dari orang-orang yang cinta ekbenaran di seluruh dunia semakin meningkat. Kewibawaan dan penerimaan ini bukan karena harta, kuasa atau kepentingan duniawi, tetapi karena akhlak, ketabahan, keberanian, kasih sayang, fikrah dan uslub perjuangannya demikian menonjol.
Kini pemimpin islam melayu bukan saja mendapat kepercayaan, keyakinan dan harapan dari orang Melayu, tetapi juga umat islam di negara-negara lainnya seperti China, Uzbekistan, Turki, Pakistan, Timur Tengah dan Eropa. Majelis perbincangan dan mudzakarah dengan para pemimpin dan tokoh masyarakat setempat telah seringkali dilakukan. “Islam akan bangkit dari tempat kamu”, kata Dr. Abdul sallam Harras, dosen senior di jamiah Qarawiyyun (Universitas Islam tertua di dunia, dibangun 200 tahun sebelum Al Azhar di Kairo). “Imam dari Timur…”, kata mahasiswa Universitas tashken, Uzbekistan.

4. Fikrah (minda) yang global
Fikrah pemimpin islam Melayu yang mempunyai tafsiran terkini dalam memahami dan mengamalkan Islam serta menerapkan kaedah-kaedah perjuangan sudah diakui dan terbukti keunggulannya. Kalau dulu pejuang islam hanya mengambil kaedah Hassan Al banna, Sayyid Qutb, Maududi dll., kini sudah banyak yang mengambil kaedah perjuangan dan fikrah dari pemimpin Islam Melayu tersebut, baik secara sadar ataupun tidak disadari. Industri pemikiran Islam pemimpin Islam Melayu sudah beredar di berbagai belahan dunia, tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga mencakup Timur Tengah, Uzbekistan dan Eropa. Islam yang diperjuangkan oleh bangsa melayu lebih lunak, berhikmah dan berkesan dari pada yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang Islam dari Timur Tengah dan belahan bumi lainnya.

5. Asas peradaban yang kukuh
Jamaah Islamiah pimpinan Melayu juga sudah membangun asas kemajuan material yang syumul dan mencakup segala spek kehidupan manusia. Di masa yang akan datang potensi masyarakat untuk hidup secara Islami sangat cerah. Peradaban yang dibangun di atas pembangunan insan di tingkat jamaah (thoifah) sudah sangat kukuh dan sistem-sistem hidup Islam yang dibangunkan dalam jamaah tersebut hanya menunggu waktu saja untuk berkembang ke peringkat daulah (negara) dan ummah (empire). Bagaikan benih-benih yang subur, suatu model kehidupan yang Islami dalam segala aspek kehidupan sudah tersedia untuk dicontoh oleh masyarakat dunia. Sistem kebudayaan, pendidikan, dakwah, ekonomi Islam dll, yang diperjuangkan oleh jamaah islam dari melayu (Asia tenggara) tersebut mendapat tempat di Uzbekistan, negara-negara barat, Timur Tengah, Turki, Pakistan dll.
Sistem hidup dan uslub membangunkan umat islam ini sudah diakui oleh kalangan cendikiawan. Berpuluh-puluh sarjana, magister dan doktor dari universitas-universitas ternama di Asia tenggara dan Eropa (Sorbone, Oxford … dll) telah dihasilkan dengan menyiapkan tesis tentang sistem hidup islam dan uslub perjuangan jamaah ini. Seorang penguji doktor dari Universitas Oxford, Prof. Kent, ketika menguji sebuah disertasi tentang sistem sosial ekonomi jamaah tersebut, mengatakan bahwa “mereka akan membuat suatu revolusi sosial tidak lama lagi”.

6. Pejuang-pejuang Islam yang gigih
Rakyat melayu bukanlah rakyat yang malas seperti yang digembar-gemborkan oleh barat selama ini. Hal ini sengaja dibuat oleh penjajah dulu untuk meracun semangat perjuangan dan jihad orang melayu. Sejarah telah membuktikan bagaimana rajin dan gagah beraninya pejuangpejuang melayu dalam menegakkan kebenaran dan mengusir penjajah. Kalau dulu kegigihan pejuang-pejuang melayu itu dibentuk oleh tantangan-tantangan external, sekarang sifat itu disuburkan oleh faktor internal yaitu pembinaan roh islamiah.
Ternyata pejuang-pejuang islam Melayu telah dididik dan dilatih serta dihadapkan dengan berbagai suasana, ujian dan kerja-kerja yang memerlukan jiwa, ruh dan fisik yang kuat serta gigih. Dai-dai Melayu telah menjadi pembuka dakwah islam di negara-negara islam ex. Uni Soviet : Uzbekistan, Kazakhastan dan Turkmenistan. Perjalanan-perjalanan dakwah di berbagai negara tersebut telah membuktikan betapa mubaligh Islam melayu memang kuat dan gigih berhadapan dengan cuaca, cara hidup, makan minum dan ragam manusia yang berbeda. Walaupuns ekarang ini adalah era perang fikiran bukan perang senjata, namun sifat kuat dan gigih ini tetap diperlukan untuk menyampaikan sistem dan cara hidup Islam ke seluruh pelosok dunia.

7. Sumber Alam yang kaya.
Negara-negara di Asia Tenggara adalah negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam dan energi, baik yang ada di permukaan bumi berupa hutan, tanah yang subur, flora dan fauna yang beraneka ragam, maupun yang berada di dalam bumi yang berupa tambang-tambang minyak, gas bumi, emas dan berbagai jenis mineral lainnya. Begitu juga dengan kekayaan lautnya, baik yang berupa potensi perikanan maupun potensi pertambangan bawah laut. Di natuna misalnya telah ditemukan cadangan gas bumi terbesar di dunia. Kekayaan alam ini merupakan modal tambahan untuk memperjuangkan sistem hidup Islam ke seluruh dunia.

8. Jumlah penduduk yang banyak
Jumlah umat islam melayu yang ada di Asia tenggara lebih dari 200 juta oran. Jumlah ini lebih besar dari jumlah gabungan umat islam yang ada di seluruh negara-negara Arab. Ini merupakan jumlah besar yang mampu mencipta sejarah, dan sangat dikhawatirkan oleh barat. Gelombang kebangkitan Islam alam melayu kalau berhasil digerakkan dengan iman dan taqwa adalah satu gelombang dahsyat yang Insya Allah tidak akan mampu dihadapi oleh kekuatan dunia manapun. Baik dari segi pemikiran, cara hidup maupun kerohanian.

5. Pemuda Bani Tamim Pemimpin Kebangkitan Islam di Asia Tenggara
Mengenai kebangkitan Islam dan pemimpinnya dari Timur ini rasulullah telah memberi isyarat melalui banyak hadistnya diantaranya : Telah mengeluarkan Ibni Abi Syaibah dan Nu’aim bin Hammad dalam Al Fitan dan Ibnu Majah dan Abu Nu’aim dari Ibnu Mas’ud, katanya : “Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang sekelompok anak-anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat akan mereka, maka kedua mata Rasulullah berlinang air mata dan wajah beliau berubah. Akupun bertanya : “Mengapakah kami melihat pada wajahmu, sesuatu yang kami tidak sukai?”. Beliau menjawab : “Kami Ahlul bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia, kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran sepeninggalanku kelak, sampai datangnya suatu kaum dari sebelah timur yang membawa bersama mereka panji-panji berwarna hitam. Mereka meminta kebaikan, tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kemenangan. Lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu, tetepi mereka tidak menerimanya hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kedurjanaan. Siapa diantara kamu yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka walalupun merangkak di atas salji. Sesungguhnya dialah Al Mahdi.” (dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti)
Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda : “Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim itu, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang bendera Al Mahdi”. (dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti).
Kedua hadist di atas dapat ditafsirkan bahwa kebangkitan Islam di Timur dibangunkan oleh seorang Pemuda dari Bani Tamim. Bani tamim adalah salah satu cabang dari kabilah Quraisy. Pemuda inilah yang kan menyerahkan kekuasaan (panji-panji hitam) kepada Al Mahdi. Dengan kata lain perjuangannya dan perjuangan Al mahdi berkait erat dan sambung-menyambung.
Pemuda Bani tamim ibarat stop kontak (switch), sedangkan Imam Mahdi sebagai lampunya. Apabila stop kontak tidak ditekan, maka lampu tidak akan menyala. Artinya Imam Mahdi belum akan zahir bila Pemuda Bani Tamim belum membuat tapaknya.
Kalau diibaratkan membangun rumah, pemuda Bani Tamim adalah orang yang membangun pondasinya. Untuk membangun rumah yang kokoh, tentulah pondasi harus kuat. Imam Mahdi bertugas membangun rumah tersebut, melengkapinya dengan dinding, atap, pintu, jendela lantai dsb.
Mengingat besarnya peranan pemuda Bani Tamim sebagai perintis jalan Imam Mahdi, dan semakin dekatnya kegemilangan Islam tersebut, tentulah pemuda Bani Tamim itu sudah ada bahkan sudah hampir menyelesaikan pembangunan tapaknya. Tentulah ia berada di Timur (Asia tenggara?). Siapakah dia? Inilah yang harus kita cari jawabannya dan bila kita temukan maka wajib bagi kita bergabung dengannya serta ikut berperan serta dalam perjuangannya. Bersamanya Insya Allah kita akan mendapat keselamatan di dunia dan di akhirat.

Selasa, 06 Desember 2016

Cara Membuat URL Sumber Artikel Otomatis saat Artikel di Copy - Paste


Cara Membuat URL SumberArtikel  Otomatis saat Artikel di Copy – Tentu para blogger sering merasa kesal dengan ulah pengunjung blog yang main copy paste artikel tanpa meletakkan link sumbernya. Dan itulah yang mungkin terjadi di blog saya, setelah sekitar satu bulan tidak blogging. Oke, kali ini saya akan membagikan tips agar para copaster(orang yang suka copy paste) menyertakan link sumber artikel tanpa diminta, alias secara otomatis. Tidak percaya? Lihat preview kerjanya pada gambar di bawah ini :
preview pemasangan script pemasangan link otomatis pada artikel yang di copy paste
Berikut ini scriptnya :
<script type='text/javascript'>
function addLink(){var a=document.getElementsByTagName("body")[0];var b;b=window.getSelection();var c="<br/><br/> Source: <a href='"+document.location.href+"'>"+document.location.href+"</a><br/>Disalin dari Tips SEO + Blog – PC 123, gudangnya trik SEO dan Blog. ";var d=b+c;var e=document.createElement("div");e.style.position="absolute";e.style.left="-99999px";a.appendChild(e);e.innerHTML=d;b.selectAllChildren(e);window.setTimeout(function(){a.removeChild(e)},0)}document.oncopy=addLink
</script>
Jika dipasangkan pada template blog, dan ada pengunjung blog yang melakukan aksi copy paste, teks yang berwarna merah akan muncul pada bagian akhir artikel (seperti pada gambar). Gantilah teks yang berwarna merah sesuai dengan keinginan.
Cara memasangnya? Ikuti langkah – langkah dibawah ini :
1.   Seperti biasa, buka blogger, lalu masuk ke Template -> Edit HTML.
2.   Tekan ctrl+f, lalu cari kode </body>.
3.   Pastekan script diatas (diatas atau sebelum kode </body>), lalu klikSimpan.
Script pun siap digunakan. Tidak percaya? Coba tes dengan cara copy paste salah satu artikel blog Anda. Selamat mencoba, dan jangan lupa untuk mengklik tombol Google + dibawah. Terima kasih, dan salam Blogger!

SUMBER

Fase Dunia Akhir Zaman - Sekarang Kita Sedang Berada di No.4 (Fitnah / Dajjal)


“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. [HR. Imam Ahmad]
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)
    Prinsip pergantian jaman ini juga selaras dengan prediksi Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam besar dalam bidang hadits Ahmad, Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Hudzaifah, intelijennya Nabi shalla-llahu ‘alaihi wa sallam (shahibus sirr) pada 14 abad yang silam. 
    Ada 5 vase dalam islam sesuai hadist diatas:
    1. Fase kenabian
    2. Fase kekhilafahan ala Minhaaj al-Nubuwwah “khulafaur rasyidin”
    3. Fase raja menggigit
    4. Fase raja diktator (Mulkan jabbriyyan)
    5. Akan datangan kembali fase kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian)
    1. FASE KENABIAN
    Inilah periode awal perjalanan sejarah ummat Islam. Saat itu ummat Islam dipimpin langsung oleh manusia paripurna (insan kamil), pemimpin orang-orang yang bertaqwa (imamul muttaqin), panglima para mujahid (qa-idul mujahidin), yaitu Muhammad shalla-llahu ‘alaihi wa sallam. Mereka langsung dipandu oleh figur teladan (uswatun hasanah) sejak masa kesulitan, kegoncangan (fatrah al-idhthirab) di Mekah sampai jaya di Madinah. Sejak sebelum berfikir tentang perang sampai berkali-kali terjun di medan laga. Sejak sebelum berfikir tentang format kepemimpinan sampai menjadi pemimpin yang disegani di Jazirah Arab. Manusia penunggang onta yang tertata ulang persepsi (tashawwur) dan mata hati (bashirah) mereka tentang Tuhan, alam sekitar dan diri mereka sendiri, terbukti dalam sejarah memiliki kapasitas dan kapabilitas menjadi penghulu dunia (ustad ziyatul ‘alam). Beralalulah masa keemasan itu (‘ashrudz dzahab) selama 23 tahun. Ketika Allah menghendaki, Ia mencabut masa kejayaan itu.
    2. FASE KEKHILAFAHAN KHULAFAUR RASYIDIN
    Inilah fase kedua perjalanan sejarah ummat Islam. Para ulama dan ahli sejarah sepakat bahwa periode ini adalah pada masa khulafaur rasyidin: Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Ada yang berpendapat sampai ke kurun khalifah kelima, Umar bin Abdul Aziz. Masa ini fase khalifah yang lurus, jujur dan adil. Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam melegitimasi masa kedua ini masih dalam koridor minhajin nubuwah (metode kenabian). Artinya periode pertama dan kedua ini adalah masa teladan dan rujukan (referensi) ummat Islam.
    3. FASE RAJA YANG MENGGIGIT
    Fase kehidupan ummat Islam yang ketiga ini dikuasai oleh raja yang menggigit. Ia datang silih berganti dengan sebutan yang berbeda-beda. Yang paling awal adalah Dinasti Umaiyah, kedua Dinasti Abasiyah dan ketiga Dinasti turki Utsmaniyah yang berakhir pada tahun 1924. Sekitar 13 abad ummat Islam di bawah kekuasaan raja-raja yang menggigit ini (mulkan ‘adhdhan).
    Pada masa ini para khalifah disebut raja, karena secara formal menjabat khalifah tetapi pada dataran operasional pola pemerintahannya menerapkan sistem kerajaan. Kepemimpinan bukan dilahirkan oleh syura tetapi diwariskan kepada keluarga dekat kerajaan, anak keturunannya.
    Disebut “raja yang menggigit” karena masih menggigit Kitabullah dan Sunnah Rasul, tetapi hampir-hampir lepas. Dan pada akhirnya lepas juga pada tahun 1924 dengan munculnya Dewan Nasional Turki oleh Mustafa Kamal Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Namun, para ulama’ yang istiqamah menggelarinya dengan Mustafa Kamal A’da’ut Turk (Musuh Bangsa Turki). Inilah masa keruntuhan dan keterpurukan ummat Islam. Dunia Islam laksana kebun yang penuh tanaman subur dan bunga-bunga yang indah, tetapi tanpa pagar pelindung dan penjaga kebun yang bertanggung jawab.
    Kondisi ini sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam, “Kamu sekalian akan dijarah beramai-ramai oleh ummat-ummat manusia seperti halnya santapan yang dikerumuni orang-orang lapar. Karena kamu semuanya ibarat buih, jumlahnya banyak tetapi tidak berkualitas”.
    Sebelum tahun 1924, sekalipun kendali kekuasaan dipegang oleh “raja yang menggigit”, tetapi ummat Islam masih memiliki payung dan pusat komando (al-imamah al-‘uzhma) di Turki. Dalam dokumen sejarah dicatat, para penguasa negeri-negeri muslim di seluruh dunia selalu mengadakan korespondensi dengan pusat kekuasaan di Turki. Pada akhir abad ke-20, panglima Fatahilah sepulangnya dari menunaikan ibadah haji, beliau singgah untuk belajar di Akademi Militer di Turki. Sekembalinya ke Nusantara beliau bisa memukul mundur pasukan penjajah Portugis.
    Raja yg mengigit adalah para penguasa Islam atau raja-raja penerus Khulafaur Rasyidin yang dengan begitu gemilangnya menjaga sekaligus mengembangkan nilai-nilai yang dibawa agama Islam. Masa ini ditandai dengan adanya hanya satu pemerintahan (kalau jaman sekarang adalah negara) dimana seluruh umat Islam sedunia tunduk dan patuh pada satu kerajaan ini.
    Hebat bukan? Tidak seperti sekarang dimana umat Islam sudah terkotak-kotak kedalam sebutan negara-negara. Negara Indonesia, negara Saudi Arabia, negara Malaysia, negara Mesir, dsb. Masa Raja-Raja yang Menggigit ini terjadi dalam tiga masa, yaitu dimulai dari kepemimpinan kerajaan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, dan yang terakhir adalah kepemimpinan Bani Ustmani di Turki yang boleh dibilang baru berakhir kemarin saja, yaitu 1924 M
    Pada masa ketiga perjalanan umat Islam ini terjadi dengan sangat panjang, yaitu sekitar 13 abad! Bayangkan, Islam bersinar dengan penuh keemasan selamat 1300 tahun! Sebut saja bidang kedokteran, astronomi, bangunan beserta jembatan, ilmu matematika sudah dikembangkan oleh para ilmuwan-ilmuwan muslim. Kalau toh dewasa ini semua ilmu-ilmu tersebut sepertinya ilmuwan muslim tidak punya andil, itu tidak terlepas dari kelamnya sejarah Perang Salib dimana para salibis berusaha menghilangkan bukti kejayaan umat Islam dahulu.
    4. FASE DIKTATOR (Mulkan Jabbriyyan) – (kita skrg berada di vase ini)
    Masa keempat perjalanan sejarah ummat Islam ini mengalami krisis kepemimpinan. Ummat Islam dari segi kuantitas tergolong besar, tetapi mereka laksana sampah, makna lain dari gutsaa’ (buih), menurut pakar hadits Dr. Daud Rasyid. Mereka bukan berkumpul tetapi berkerumun. Mereka mayoritas, tetapi hati-hati individu mereka tercabik-cabik oleh paham kedaerahan (nasionalisme) yang sempit, madzhab, aliran keagamaan dan kepentingan. Kehadirannya tidak menggenapkan dan kepergian-nya tidak mengganjilkan. Mereka diperebutkan untuk dijadikan mangsa binatang buas.
    Pada periode ini, jangankan sepakat untuk mengangkat isu-isu besar penegakan Daulah Islamiyah, penentuan awal Ramadhan dan Idul Fithri saja tidak menemukan kata sepakat. Di tengah-tengah mereka tidak ada wasit (penengah) yang dipercaya untuk mengambil keputusan yang disepakati oleh semua komponen umat ini. Tubuh ummat Islam tercabik-cabik oleh perpecahan internal. Energi mereka habis untuk ghibah, namimah, hasud, dendam, terhadap kawannya sendiri. Sehingga terlambat dalam merespon perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya (dhu’ful istijabah lil mutaghayyirat).
    Setelah tahun 1924, dunia memasuki perang dunia I, II dan Perang Dingin antara Blok Timur versus Blok Barat (syarqiyyah wa gharbiyyah). Tetapi, rentetan peristiwa diatas hanyalah muqaddimah tampilnya mulkan jabariyyan (raja diktator) berskala global. Setelah tahun 1990, tidak ada lagi dua kubu di pentas kehidupan global. Yaitu pasca runtuhnya Tembok Berlin di Jerman. Hegemoni raja diktator internasional mulai menampakkan eksistensinya, bermarkas di Gedung Putih (al-bait al-abyadh), dan didukung oleh kroni-kroninya yang tergabung dalam negara G7 : Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Italia, Kanada dan Rusia.

    Tidak ada pemimpin yang mangkat (baca: naik ke tampuk kekuasaan) di belahan dunia ini selain dalam hegemoni raja diktator dunia, kecuali yang dirahmati oleh Allah. Mereka yang bersebarangan dengan kemauan penguasa diktator dunia akan berjalan tertatih-tatih. Mereka memiliki tangan-tangan dan kaki-kaki di semua kepingan bumi ini. Bahkan belakangan ini ada upaya sistematis untuk memecah keutuhan bangsa, dengan fenomena Papua dan Aceh. Pihak-pihak yang masih getol mempertahankan keutuhan NKRI disingkirkan oleh orang nomer satu di negeri ini dari panggung kekuasaan. Prinsip pergantian zaman ini penting diketahui agar kita menyadari di kurun mana kita ini sedang berada. Ternyata kita berada pada titik nadir kelemahan ummat ini. Kita tidak terlalu berharap kemana pun dan kepada siapa pun. Siapa pun yang tampil memegang tampuk kepemimpinandi dunia pasti mendapat SIM (Surat Izin Mangkat) dari hegemoni malikun jabbar. Marilah kita bangun, bangkit, memperbaharui komitmen kita karena kita mengalami masa yang tidak sederhana. Kita bergerak pada kurun yang tidak mudah.
    Saatnya kita bangun untuk menyongsong masa terakhir dari perjalanan sejarah ummat Islam yaitu masa khilafah ‘ala manhajin nubuwwah. Karena kita yakin bahwa kepemimpinan raja diktator ada masa akhirnya. Kebatilan, sekalipun dipagari oleh kekuasaan yang kokoh akan segera hilang. Lebih-lebih saat ini mereka mengadakan konspirasi global untuk menghancur-kan pusat syiar-syiar Islam. Sesungguhnya mercusuar Islam (baca: Tanah Suci Makkah) itu adalah milik-Nya. Dia sendiri yang akan menjaganya dari tangan-tangan jahil.
    5. FASE KHILAFAH AKAN DATANG KEMBALI
    Persoalan yang esensial bagi kita bukan terletak pada kapan terjadinya khilafah atas metode kenabian itu. Sebab, masa itu akan terjadi pada masa kita atau kemungkinan pada zaman keturunan kita. Hadits ini adalah prediksi nubuwwah, bukan ramalan ahli nujum dan para normal. Kita tidak bangkit pun prediksi Nabi itu pun akan terjadi. Kita sekarang perlu mempersiapkan diri sebagai elemen perubah dan pencabut sang diktator dunia. Dengan cara konsisten; istiqamah, mudawamah wal istimrar (berkesinambungan) melaksanakan tahapan amal Islami (maratibul ‘amal Islami) merujuk tahapan turunnya wahyu Al Quran.
    Yaitu, memperbaiki akidah (ishlahul ‘aqidah), melaksanaan syariat (tathbiqusy syari’ah), memperbaiki akhlak (ishlahul akhlaq), melaksanakan dakwah dan harakah (‘amalu ad-da’wah wal harakah) serta memperbaiki kualitas jama’ah (binaul jama’ah).
    Pada akhirnya kita perlu bangkit untuk mewujudkan agenda-agenda penting dakwah diatas. Agar kita aman dan lulus dari Mahkamah Ilahi kelak. Kita berupaya menyadarkan sebanyak mungkin manusia agar menjadi batu bata dakwah (asy-sya’bu qawaa-idud da’wah). Sekalipun kita tidak sadar, tidak bangun, tidak bergerak, fenomena kebangkitan ummat Islam itu pasti terwujud, dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.

    Wallahu'alam.

    SUMBER

    Tanda-Tanda Kejayaan Islam di Indonesia - Harapan Ulama Palestina



    Aksi Bela Islam III 212 merupakan Aksi Demo Terbesar, Terelegan, Terindah, Terrapih bahkan mendekati Perfect sepanjang sejarah di Indonesia bahkan seluruh Dunia, yang kita bisa melihat sendiri jumlah masa yang berjumlah lebih dari 7 juta umat Islam berkumpul untuk menyuarakan aspirasi keadilan sekaligus beribadah bersama dengan penuh kekhusyukan...SubhanAllah

    Banyak sekali torehan Kisah Mengesankan yang Terjadi dalam Aksi Bela Islam (ABI) III 212, berikut salah satu Cerita dari Ulama Palestina yang Memaparkan Tentang Tanda Negara Islam (Khilafah) akan bangkit kembali, Check this out,

    Lihat Tanda-Tanda Di Indonesia, Ulama Palestina: Semoga Kalian Yang Dimaksud Rasulullah


    Rasulullah pernah mensabdakan bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akandatang dari arah Timur. Setelah melihat tanda-tanda yang terjadi di Indonesia, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah menyampaikan harapannya


    Rasulullah pernah mensabdakan bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur. Setelah melihat tanda-tanda yang terjadi di Indonesia, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah menyampaikan harapannya, semoga yang dimaksud Rasulullah itu adalah umat Islam Indonesia.

    Sebab bangsa-bangsa lain sudah pernah dipilih Allah untuk menjayakan agama Islam. Arab sudah, Persia sudah, Kurdi sudah, Mamluk sudah, Turki juga sudah.

    Berikut ini harapan Syaikh Abu Bakr seperti dikisahkan Ustadz Salim A Fillah di situs pribadinya salimafillah.com pada 13 Juli 2015. Mungkin setelah melihat Aksi 212, tanda-tanda yang dilihat Syaikh Abu Bakr semakin jelas.

    ***

    Suatu saat kami sedang duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?”

    Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya“, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama dan kejayaan itu.”

    “Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”

    “Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama dan Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”

    “Lalu ketika Bangsa Persia berpaling dan menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”

    “Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”

    “Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul dan anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.”

    “Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”

    Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”

    “Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.

    “Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

    “Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaAllah.”

    Minggu, 04 Desember 2016

    Video Versi Full Aksi Bela Islam 212,,,Silahkan Download dan Disebarkan....


    Bagi yang Tidak Sempat Menghadiri Aksi 212, Silahkan Simpan dan Sebar Video Versi Full Aksi Bela Islam 212


    Video Part 1





    Tonton Via YOUTUBE atau DOWNLOAD

    Video Part 2


    Tonton Via YOUTUBE atau DOWNLOAD

    ALTERNATIVE atau DOWNLOAD

    Silahkan simpan dan sebarkan...