Translate

Minggu, 23 Oktober 2016

Sunan Kalijaga (1983)

Sunan Kalijaga (1983; obverse; wiki).jpg


Sinopsis

Raden Mas Said, putra sulung Tumenggung Wilarikta di bawah Kerajaan Majapahit yang berkuasa di wilayah Tuban, melihat sekeluarga miskin yang menderita busung lapar. Ia merasa sangat prihatin dan hati nuraninya tergugah untuk menolong. Kemudian ia mencoba secara diam- diam mengambil makanan dari lumbung orang tuanya. Perbuatan itu tidak disetujui orang tuanya, bahkan ia dihukum sekap di gudang makanan itu. Sejak kejadian itu, RM Said yang tumbuh dewasa tidak betah tinggal di rumah. Ia berkelana dari daerah satu ke daerah lainnya. Dari sanalah ia tahu betapa banyak penyelewengan dan kesewenang-wenangan para lurah yang munafik. Mereka selalu mengkambing- hitamkan Tumenggung untuk menutupi kejahatannya. Atas laporan RM Said, ayahnya kemudian sadar. Tetapi kemudian ia dianggap sebagai sumber fitnah. Dalam kelananya, kemudian ia bertemu dengan Sunan Bonang yang banyak mencurahkan ilmunya kepada RM Said. Ia pun kemudian melakukan tapa di pinggir kali. Berkat ketabahannya menghadapi berbagai cobaan, RM Said mendapatkan "Nur" (kekuatan) dari Ilahi. Kemudian ia diangkat menjadi Wali yang terkenal dalam deretan nama Sembilan Wali (Wali Sanga) dengan nama Sunan Kalijaga.

Pemeran


SutradaraSofyan Sharna
ProduserTaruna Sutjiutama
T. K. Gunawan Prihatna
Wirjaatmaja Ngadiman
PenulisSofyan Sharna
SkenarioSofyan Sharna
PemeranDeddy Mizwar
W. D. Mochtar
Zainal Abidin
MusikGatot Sudarto
PenyuntingS. K. Syamsuri
DistributorPT. Tobali Indah Film
PT. Empat Gajah Film
Tanggal rilis
1983
Durasi
132 menit
NegaraBendera Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Sunan Gunung Jati (1985)

Hasil gambar untuk sunan gunung jati 1985


Sinopsis

Meski tokoh ini adalah tokoh sejarah dan satu dari sembilan wali di Jawa, namun pendekatan film ini lebih menjurus pada legenda. Sunan Gunung Jati alias Syarif Hidayatullah, dalam film ini dikisahkan sebagai cucu Prabu Siliwangi yang sejak kecil bermukim di Mesir bersama orang tuanya. Ibunya ingin ia mengabdikan diri untuk syiar agama di tanah kelahirannya, Cirebon. Berbagai mujizat untuk menolong rakyat Cirebon dilakukannya, sambil untuk meyakinkan pentingnya percaya pada Allah.
Kemudian ia diangkat sebagai tumenggung. Pada posisi ini ia terpaksa berhadapan dengan Raja Cakraningrat dari kerajaan Galuh. Sunan tak mau lagi memberi upeti. Peperangan terjadi. Sunan dibantu pula oleh Sultan Demak, Tranggono. Karena Cakraningrat tak bisa kalah, Sunan mengutus Nyimas Gandasari, muridnya, untuk mencuri jimat kesaktian Cakraningrat. Maka kesaktian Sunan mengakhiri perang.

Produser
Sutradara
Penulis
Pemeran
Warna Warna
Bahasa utama Indonesia